Rabu, 18 Juli 2007

Garuda di dadaku...

Wuihh..baru aja kelar penyisihan perhelatan sepak bola terbesar di kawasan Asia..ya penyisihan Group D yang berlangsung di Senayan akhirnya meloloskan 2 "Tim langganan" yaitu Arab Saudi and Korea Selatan..team Indonesia yang tergabung di group ini pun akhirnya harus "masuk kotak" kalah bersaing dengan dua team tersebut..tapi ada fenomena menarik dalam kiprah team nasional "Merah Putih" kali ini, ya walaupun Timnas kita tersisih, tapi perjuangan mereka and support dari seluruh insan sepakbola nasional patut diacungi dua jempol..sebelum turnamen ini dimulai, kita dianggap sebagai tim yang bisa jadi lumbung gol bagi lawan2 kita, tapi nyatanya? mereka mungkin lupa kalo pertandingan itu dilihat dari hasil pertandingan di lapangan bukan itung2an diatas kertas. Pertandingan pertama versus Bahrain merupakan titik balik anggapan itu, berjuang selama 2 x 45 menit, kita akhirnya bisa menundukan Bahrain dengan skor 2-1, Budi Sudarsono & Bepe (Bambang Pamungkas) menjadi mimpi buruk bagi Bahrain lewat gol mereka, permainan tak kenal lelah, organisasi permainan bola-bola pendek yang rapi, dan tusukan2 kejutan lewat Ellie Aiboy, M Ridwan di sisi kira, Ricardo Salampessy n Budi Sudarsono di sisi kanan serta gedoran Teletubbies kita (Firman Utina, Ponaryo, Syamsul C & Eka Ramdhani) dari tengah bikin Bahrain kaget dan bermain di bawah tekanan tim Merah Putih, pertandingan pertama, kemenangan pertama! Awal yang sempurna. Di pertandingan kedua kita harus bertemu "Singa-singa padang pasir" Arab Saudi, nah di pertandingan ini ada hal yang menarik, wasit yang memimpin pertandingan ini berasal dari Uni Emirate Arab!!!! gile bo.. team Arab bisa aja kongkalingkong ama tuh wasit..eh bener aja..setelah Ellie bikin gol dan buat seluruh stadion bergemuruh kita akhirnya dipaksa nyerah di Injury Time!!! nyesek, kecewa, marah sekaligus bangga dengan pertandingan ini..ya kita kalah karan ada faktor X yang ngebantu Arab (bukannya berprasangka buruk lho tapi gue cuma sekedar nuduh doank..hehehhehe) dan semalem pertandingan Hidup mati kita versus "Laskar Taeguk" Korea Selatan, Semifinalis piala dunia 2002 bo...menang ato minimal seri (dengan catatan Arab Menang lawan Bahrain) kita lolos untuk pertama kalinya ke babak delapan besar Piala Asia, pertandingan pun berlangsung seru, Timnas bermain dengan sangat baik, bola2 pendek serta permainan cepat coba dikembangkan oleh Timnas kita, beberapa peluang kita dapat dari permainan yang kini jadi "Trade Mark" Timnas kita ini, namun sebuah serangan Korea dari sisi kanan pertahanan kita akhirnya mengakhiri perjalanan Garuda Merah Putih di ajang ini, tendangan keras Kim Jung Woo mengakhiri kebuntuan serangan Korea, di pertandingan ini Marcus Horisson yang didaulat jadi kiper bermain luar biasa, beberapa penyelamatan gemilang dia buat..salut buat Timnas Indonesia, di dadaku Garudamu kujunjung, maju terus Timnas Merah Putih, kita pasti bisa!!!!!

Kamis, 12 Juli 2007

To My Beloved

We were born together, and together you
shall be forevermore.
You shall be together when the white
wings of death scatter your days.

You shall be together even in the
silent memory of God.
But let there be spaces in your togetherness,
And let the winds of the heavens dance
between you.

Love one another, but make not a bond
of love:
Let it rather be a moving sea between
the shores of your souls.

Fill each other's cup but drink not from
one cup.
Give one another of your bread but eat
not from the same loaf.

Sing and dance together and be joyous,
but let each one of you be alone,
Even as the strings of a lute are alone
though they quiver with the same music.

Give your hearts, but not into each
other's keeping.
For only the hand of Life can contain
your hearts.

And stand together yet not too near
together.
For the pillars of the temple stand apart,
And the oak tree and the cypress grow
not in each other's shadow

Selasa, 10 Juli 2007

Where are you my friend

Gilee...gue hari ini kangen banget bisa kumpul2 lagi ama temen2 sohib2 gue...pengen rasanya hang out bareng lagi, ngelakuin hal-hal yang "gila" lagi...kapan ya semua itu bisa terwujud? gak tau dech..cuma Tuhan mungkin yang tau kapan gue bisa kumpul2 mereka lagi...Wijek, Kampret, Tatank, Kebho, Sabham "the missing link" ramses (what's up with titik nol bro?), Unyil, X'tee, V-ncy,Ita,V3,Jubonx,Donie,Adhi Pitik,E-per,Cipox,Ina,Desti,Pipin (Wanita di titik nol), Dian "back kiwo", Sapto "Mad Manager",Ronny,Aan,Reza.......Dian "Sambiloto",Gopex,Tria "Lemu",Fariz,Nana,Youdee "Specs",Ricky,Kenon,Jenny,Antonia,Yuliana D,Sianne...where are you guys? can we turn back the time and spend all the time with you all? I don't think so! we have own dream that we have to reach...I miss you all..puuffff...it's hard to say goodbye ya...but good luck to you all...

All about love

"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)

"Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburnya... Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali?" (Kahlil Gibran)

"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)

"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil Gibran)

"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang" (Kahlil Gibran)

"Setetes airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam keberadaan... Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan... ketimbang jika aku hidup menjemukan dan putus asa" (Kahlil Gibran)

"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)

"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)

"Kemarilah, kekasihku. Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku. Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah daripada cinta... Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya anggur itu. Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku. Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencoba untuk membohongi dan yang telah menyelimuti rahasia-rahasia hatiku. Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran darah. Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan katakan pada mereka bahwa aku telah bunuh diri karena putus asa dan cemburu. Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berpikir bahwa tadi lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku daripada melarikan diri bersamamu pada malam pernikahanmu. Ciumlah aku, kekasih jiwaku... sebelum orang-orang melihat tubuhku... Ciumlah aku... ciumlah, Layla..." (Kahlil Gibran)

Senin, 09 Juli 2007

It's me

I'm just a simple man who tries to face a complicated world with all my pride